MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUIGERAK DAN LAGU KELAS B DI TKISLAM AL KAHFI BABAKAN KABUPATEN CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Kecerdasan emosi dapat dilatih pada
anak-anak sejak dini misalnya,menciptakan suasana kedamaian penuh kasih sayang
dalam keluarga, memberikancontoh-contoh nyata berupa sikap saling menghargai
satu sama lain, ketekunandan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan
penuh semangat, tidakmudah putus asa, serta lebih banyak tersenyum dari pada
cemberut. Semuanya inimemungkinkan anak mengembangkan kemampuan yang berhubungan
dengankecerdasan emosinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, refleksi
emosi nyata lebihbanyak memainkan peran dalamproses pengambilan keputusan
ataumenampakkan perilaku seseorang ketimbang perhitungan nalar. Seorang
anakperlu dibekali kecerdasan emosi yang maksimal sejak dini karena kecerdasan
emosi dapat dipelajari dan dilatihkan pada anak. Latihan meningkatkan emosi
anak biasa dilakukan oleh orang tua dalam interaksi dengan anak-anaknya yaitu
melalui pengasuhannya.
Kecerdasan emosi yang dimaksud yaitu
kemampuan anak untuk mengendalikan dirinya, berkomunikasi, beradaptasi terhadap
lingkungannya, mengenal siapa dirinya. Menghadapi masalah seperti ini dituntut
kelihaian seorang guru menelusuri peyebab, menganalisa setiap masalah yang
terjadi, serta menciptakan situasi terbaik untuk mengatasi semua persoalan yang
dihadapi.
Keberhasilan seorang anak tidak terlepas
dari bagaimana kemampuan seorang guru untuk senantiasa berinovasi mencari
solusi seetiap masalah yang timbul. Keberhasilan seorang anak sangat tergantung
pada keberhasilan seorang guru mengajar, membimbing dan melatih. Dalam hal ini Guru
mempunyai peran yang sangat besar dalam tumbuh kembang seorang anak.
Keberhasilan anak saat dewasa apakah dia menjadi seorang yang baik, atau jahat,
pintar atau bodoh, sukses atau gagal, dipengaruhi oleh didikan guru mereka,
selain didikan keluarga dan lingkungannya. Pengamatan awal TK Islam Al Kahfi baru 6 orang atau 30% dari 20 anak yang
menunjukkan kecerdasan emosi sesuai harapan.
Pembelajaran olah gerak dan lagu
merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar dan belajar seraya
bermain, aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan
menyenangkan anak sekaligus menyentuh perkembangan emosi anak, kepekaan akan
irama musik, perkembangan motorik, rasa percaya diri, serta keberanian
mengambil resiko. Pembelajaran gerak dan lagu ini akan membantu anak untuk
melibatkan aspek motorik, intelektual, dan emosi anak dalam kegiatan bersama.
Musik itu bersifat fisik,
anak-anakbergoyang, bertepuk tangan, menari, atau menghentakkan kaki mengikuti
musik, yang melatih mereka mengontrol tubuh mereka. Bahkan menyanyi itu
merupakan kegiatan fisik yang menuntut kemampuan mengontrol otot, pita suara
dan pernapasan.
B.
Perumusan Masalah
Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah : Apakah Gerak
dan Lagu dapat meningkatkan kecerdasan emosi anak di TK Islam Al Kahfi Babakan?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan kecerdasan
emosi
anak TK melalui gerak dan lagu di TK Islam Al Kahfi Babakan
anak TK melalui gerak dan lagu di TK Islam Al Kahfi Babakan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan emosi dalam arti umum merupakan suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam memahami dan menyadari terhadap apa yang dialaminya baik
melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan. Kecerdasan merupakan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam
satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat[1]. Menurutnya kecerdasan
merupakan: a) kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang
efektif atau mengembangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya; b) sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya; c) potensi untuk menemukan jalan keluar dan masalah-masalah yang melibatkan penggunaan pemahaman baru. Selanjutnya Bandler, Grinder Depotter mengemukakan kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi.
efektif atau mengembangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya; b) sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya; c) potensi untuk menemukan jalan keluar dan masalah-masalah yang melibatkan penggunaan pemahaman baru. Selanjutnya Bandler, Grinder Depotter mengemukakan kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi.
2. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang
berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan
bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman “Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran
yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak”[2].
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan
reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh
emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi
terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
3. Pengertian Kecerdasan
Emosi
Kecerdasan emosi adalah sebuah konsep untuk memahami perasaan seseorang,
memahami empati seseorang terhadap perasaan orang lain danmemahami “bagaimana
emosi sampai pada tahap tertentu menggairahkan hidup”. Kecerdasan emosi (EQ) adalah
proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup. Memang ada temperamen khusus
yang dibawa seorang anak sejak ia dilahirkan, tetapi pola asuh orang tua dan pengaruh
lingkungan akan membentuk “cetakan emosi seorang anak yang akan berpengaruh
besar pada perilakunya sehari-hari” Coover dan Sawaf berpendapat bahwa kecerdasan
emosional adalah merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi[3]. Di dalam kecerdasan emosi
menunutut pemahaman perasaan yang dimiliki, belajar mengakui perbuatan,menghargai
perasaan pada diri dan orang lain. Selain itu, mampu menanggapinya dengan tepat,
menerapkan secara energy emosi dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan emosi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah
setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa
kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosi.
4. Fungsi Kecerdasan Emosi
Menurut Golem ada lima bentuk fungsi kecerdasan emosi yaitu :
kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi
diri, kemampuan mengenal emosi orang lain dan kemampuan membina hubungan[4]. Secara rinci kelima
fungsi kecerdasan tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1) Kemampuan mengenali
emosi diri, merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri
saat perasaan atau emosi itu muncul.; 2) Kemampuan mengelola emosi adalah mengendalikan
perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi
perilaku secara salah. 3) Kemampuan memotivasi diri, merupakan kemampuan
memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan
bermanfaat. 4) kemampun mengenali emosi orang lain, yaitu
kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain
sehingga orang lain akan merasa senang dan dimengerti perasaannya; 5) Kemampuan
membina hubungan, adalah kemampuan untuk mengelola emosi orang lain sehingga tercipta
keterampilan social yang tinggi dan membuat pergaulan seseorang menjadi luas.
5. Ciri-ciri kecerdasan emosi
Menurut Uno (2009:18),
Dalam perkembangan kecerdasan emosi anak, terdapat beberapa ciri dalam setiap
periode kecerdasan emosi yaitu :
1) Periode Bayi
a. Pada usia 3 bulan
anak belum mampu membedakan objek dan bendaserta otot mata sudah kuat dan telinga
sudah mampu mendengar dan ia mulai mampu membedakan orang yang disekitarnya
serta dapat memberikan senyum.
b. Pada usia 4-6 bulan
anak dapa bereaksi terhadap suara yang ramah dan tidak ramah dan ia mulai
tertawa. Dan pada usia 7 bulan anak kadangkadang bersifat agresif seperti
menjambak, menyakar, mengigit dan sebagainya.
c. Pada usia 12
bulan-24 bulan anak sudah dapat memegang, melihat, merebut benda dari bayi lain
serta anak sudah dapat mengenal larangan dan memperlihatkan minat terhadap orang
dewasa serta ingin selalu dekat dengan mereka dan ia mulai menggunakan mainan
sebagai alat untuk hubungan sosialnya.
2)
Periode Prasekolah
Adapun ciri-ciri emosi
periode prasekolah adalah sebagai berikut membuat kontak sosial dengan orang
diluar rumahnya.
a. Dikenal dengan istilah Pregang age karena
anak prasekolah berkelompok belum mengikuti arti dari sosialisasi yang
sebenarnya. Mereka mulai belajar menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan sosialnya.
b. Hubungan dengan teman sebaya Pada usia 3-4
tahun anak mulai bermain bersama mereka tampak mulai mengobrol selama bermain, memilih
teman untuk bermain dan mengurangi tingkah laku bermusuhan
3)
Periode usia sekolah
Pada masa ini anak
mulai membentuk kelompok (gang) dan peranan teman sebaya pada tahap ini sangat
penting dan berpengaruh terhadaperkembangan sosial anak. Diantara pengaruh yag
ditimbulkannya pada ketrampilan sosialisasi anak diantaranya berikut ini :
a. Membantu anak untuk belajar bersama dengan
orang lain dan bertingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok.
b. Membantu anak
mengembangkan nilai-nilai sosial lain diluar nilai orang tua.
c. Membantu mengembagkan kepribadian yang mandiri
dengan mendapatkan kepuasan social emosional dari rasa berkawan.
6. Karateristik Kecerdasan Emosi
Karakteristik
kecerdasan emosi pada anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut : 1)
Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih,
antusias, dsb). 2) Menunjukkan rasa empati. 3) Memiliki sikap gigih (tidak mudah
menyerah).
Menurut pendapat
Kartini Kartono bahwa karateristik kecerdasan emosi anak usia TK ditandai
dengan : (1) bersifat egosentris naif, (2)mempunyai relasi sosial dengan benda-benda
dan manusia yang sifatnyasederhana dan primitif, (3)kesatuan jasmani dan rohani
yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas, dan (4) sikap
hidup yang fisiognomis. Rasatahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala
sesuatu merupakan yangmenonjol pada anak usia TK. Anak memiliki sikap
berpetualang.
7. Bentuk Reaksi Emosi Pada Anak
Adapun bentuk-bentuk
emosi pada anak secara umum menurut Hurlock [5]adalah sebagai berikut :
a.
Amarah
Marah sering muncul sebagai reaksi terhadap frustasi, sakit hati
dan
terancam. secara umum hal-hal yang menimbulkan marah pada anak adalah
larangan-larangan berbagai macam batasan gerak yang diinginkan atau
direncanakan anak serta kejengkelan yang menumpuk.
terancam. secara umum hal-hal yang menimbulkan marah pada anak adalah
larangan-larangan berbagai macam batasan gerak yang diinginkan atau
direncanakan anak serta kejengkelan yang menumpuk.
b.
Takut
Semakin meningkatnya usia, reaksi takut berubah karena adanya
tekanan
sosial. Reaksi menangis tidak ada lagi walau ekspresi wajah yang khas masih
tetap ada.
sosial. Reaksi menangis tidak ada lagi walau ekspresi wajah yang khas masih
tetap ada.
c.
Cemburu
Cemburu adalah reaksi emosi terhadap hilangnya kasih sayang baik
kehilangan secara nyata terjadi maupun yang hanya sekedar dugaan
Cemburu adalah reaksi emosi terhadap hilangnya kasih sayang baik
kehilangan secara nyata terjadi maupun yang hanya sekedar dugaan
d.
Senang/gembira
Gembira adalah emosi yang menyenangkan. Rasa senang atau gembira
adalah reaksi emosi yang ditimbulkan bila anak akan mendapatkan apa yag
diinginkan, kondisi yang sesuai dengan harapannya.
adalah reaksi emosi yang ditimbulkan bila anak akan mendapatkan apa yag
diinginkan, kondisi yang sesuai dengan harapannya.
e.
Sedih
Perasaan sedih merupakan emosi negatif yang kemunculannya didorong
oleh
perasaan kehilangan atau ditinggalkan terutama oleh orang yang
disayanginya.
perasaan kehilangan atau ditinggalkan terutama oleh orang yang
disayanginya.
f.
Kasih sayang
Merupakan emosi positif yang sangat penting keberadaanya ia
menjadi dasar
berbagai macam prilaku emosi dan kepribadian yang sehat, kekurangan kasih
sayang pada awal kanak-kanak dapat berdampak buruk terhadap
pembentukan kepribadian dimasa depan.
berbagai macam prilaku emosi dan kepribadian yang sehat, kekurangan kasih
sayang pada awal kanak-kanak dapat berdampak buruk terhadap
pembentukan kepribadian dimasa depan.
8. Pengertian Gerak Dan Lagu
a. . Pengertian gerak
Piaget
menyatakan bahwa Gerak merupakan merupakan
metode pembelajaran mengenai gerak-gerak tubuh dan pengenalan anggota tubuh
untuk memberikan pemahaman pada anak terhadap fungsi mekanisme tubuh
(kesadarantubuh). Sehingga anak tidak merasa asing terhadap anggota tubuhnya,
seperti kaki, tangan, kepala, dan fungsi persendiannya. Gerak dan lagu
merupakan suatuproses olah tubuh pelatihan jasmani dengan tujuan supaya
perkembangan tubuh anak dapat berkembang secara optimal. Melalui pembelajaran
gerak dan lagu yang teratur, terencana, terarah dan terbimbing, diharapkan
dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi
pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, inteketual, emosi, sosial dan moral
spiritual.
b. Gerak Beraturan Dan Gerak Tidak Beraturan
Menurut Bambang Sujiono, Gerak stabiltasi atau gerak beraturan
adalah : gerakan yang tidak menyebabkan pelakunya berpindah tempat[6]. Gerak manipulasi atau
gerak tak beraturan adalah usaha mengalihkan kekuatan terhadap objek-objek,
seperti melempar,mendorong, dan menarik benda, dan menerima kekuatan dari
objek-objek seperti menangkap, menahan dan memegang benda.
c.. Pengertian Lagu/Musik
Musik dapat diibaratkan sebagai bahasa dari emosi ,Musik dapat
memberikan kesenangan baik bagi yang mendengarnya maupun bagi yang
memainkannya.
d. Manfaat
Gerak dan Lagu Untuk Anak-Anak
Gerak
dan lagu adalah sarana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga atau
bersenam. Karena dengan gerak dan lagu, anak-anak bias bergerak sambil mendengarkan
musik. Ini berarti bahwa anak-anak bias merasakan keceriaan, sambil
menggerakkan tubuh mereka atau berolaraga atau bersenam. Hal ini tentu akanbermanfaat
bagi anak secara jasmani dan rohani.
e. Gerak Dan Lagu Untuk Peningkatan Kecerdasan Emosi Anak
Menurut Mutia Pengimplementasian gerak dan lagu untuk peningkatan
kecerdasan emosi anak dilakukan melalui beberapa konsep pembelajaran yang
efektif diantaranya : bermain dengan musik[7]. Detak irama dan memainkan
salah satu instrument musik atau dengan bersenandung dalam mengiringi, gerak
dalam menari, Iringan musik ditujukan untuk merangsang anak bergerak dengan
diiringi music
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I Pertemuan I
Pada aspek
mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih), diperoleh
data 50% kriteria mampu, 25% kurang mampu, dan 25% kriteria tidak mampu. Aspek
memahami menunjukkan rasa empati, diperoleh data 50% kriteria mampu, 25% kurang
mampu, dan 25% kriteria tidak mampu. Untuk aspek memiliki sikap gigih ( tidak
mudah menyerah), diperoleh data 50% kriteria mampu, 25% kriteria kurang mampu,
dan 25% kriteria tidak mampu.
Siklus I Pertemuan II
Mengekspresikan emosi
sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih), diperoleh data 70% kriteria
mampu, 15% kurang mampu, dan 15% kriteria tidakmampu. Aspek menunjukkan rasa
empati, diperoleh data 70% kriteria mampu, 15% kurang mampu, dan 15% kriteria
tidak mampu. Untuk aspek memiliki sikap gigih ( tidak mudah menyerah),
diperoleh data 70% kriteria mampu, 15% kriteria kurang mampu, dan 15% kriteria
tidak mampu.
2. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II Pertemuan I
Bahwa pada aspek
mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih), diperoleh
data 80% kriteria mampu, 10% kurang mampu, dan10% kriteria tidak mampu. Aspek
menunjukkan rasa empati, diperoleh data 80% kriteria mampu, 10% kurang mampu,
dan 10% kriteria tidak mampu. Untuk aspek memiliki sikap gigih ( tidak mudah
menyerah), diperoleh data 80% kriteria mampu, 10% kriteria kurang mampu, dan
10% kriteria tidak mampu.
Siklus II Pertemuan II
Pada aspek mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada (senang,sedih),
diperoleh data 90% kriteria mampu, 10% kurang mampu, dan 0 %kriteria tidak
mampu. Aspek menunjukkan rasa empati, diperoleh data 90% kriteria mampu, 10%
kurang mampu, dan 0% kriteria tidak mampu. Untuk aspek memiliki sikap gigih (
tidak mudah menyerah), diperoleh data 90% kriteria mampu, 10% kriteria kurang
mampu, dan 0% kriteria tidak mampu. Gerak dan lagu pada anak usia dini pada
dasarnya membantu anak untuk meningkatkan kecerdasan emosinya
B. Pembahasan
Gerak dan lagu merupakan upaya meningkatkan kecerdasan, dengan
teknik bernyanyi pula mampu menggerakkan anak untuk menumbuhkan kemampuan
berfikir, mampu menarik kesimpulan melalui lagu yang dinyanyikan dengan gerakan
yang sesuai tema pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti telah menggunakan
gerak dan lagu dengan hasil yang dicapai pada siklus I pertemuan pertama 10
orang (50%), siklus I pertemuan kedua 14 orang (70%). Peningkatan ini tejadi,
adanya kerja samaantara peneliti dengan pengamat dalam merancang pembelajaran,
melaksanakankegiatan gerak dan lagu dan terutama menciptakan kelas yang kondusif. Selanjutnya pada siklus II pertemuan pertama
16 orang (80%) dan siklus II pertemuan kedua 18 orang (90%). Peningkatan ini
terjadi karena peneliti dan pengamat memberi motivasi pada anak untuk dapat
melakukan gerak dan lagu, pemberian reinforcement pada anak yang sudah
mampu melakukan kegiatan gerak dan lagu. Peningkatan kecerdasan emosi anak
ditandai oleh beberapa hal :
1) Anak mulai dapat
mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada(senang, sedih),
2) Anak telah dapat
menunjukkan rasa empati,
3) Anak telah memiliki
sikap gigih (tidak mudah menyerah).
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi jelaslah bahwa gerak dan
lagu dapat dijadikan sebagai metode untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak di
Taman Kanak-kanak. Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa peningkatan kecerdasan
emosi anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan gerak dan lagu. Dengan melihat capaian
yang ada, maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan :”Jika guru
menggunakan gerak dan lagu, maka kecerdasan emosi pada anak kelompok B di Taman
Kanak-Kanak Islam Al Kahfi
Babakanakan meningkat, dapat diterima”.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka terdapat peningkatan kecerdasan emosi anak melalui
gerak dan lagu. Dari hasil persentase rata-rata, diperoleh peningkatan
rata-rata siklus I (40%) dari observasi awal, yakni dari 30% pada observasi
awal menjadi 70% pada siklus I pertemuan kedua. Peningkatan ini terjadi, adanya
kerjasama antara peneliti dengan pengamat dalan merancang pembelajaran, melaksanakan
kegiatan gerak dan lagu, dan terutama menciptakan kelas yang kondusif.
Selanjutnya pada siklus II diperoleh peningkatan rata-rata (60%) dari observasi
awal, yakni dari 30 % pada observasi awal meningkat menjadi 90 % pada siklus II
pertemuan kedua. Peningkatan kecerdasan emosi anak ditandai oleh beberapa hal :
1) Anak mulai dapat mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada
(senang, sedih), 2) Anak telah dapat menunjukkan rasa empati, 3) Anak telah
memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah). Dengan demikian berdasarkan hasil
analisis dan refleksi jelaslah bahwa gerak dan lagu dapat dijadikan sebagai
metode untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak di Taman Kanak-kanak.
B. Saran
Adapun
saran-saran yang dikemukakan antara lain:
a. Peningkatan kecerdasan anak di Taman
Kanak-Kanak hendaknya menjadi perhatian utama guru Taman Kanak-Kanak agar
potensi anak dalam meningkatkan kecerdasan emosi dapat ditingkatkan secara
maksimal
b. Kegiatan gerak dan lagu dalam pembelajaran
hendaknya dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kecerdasan emosi
anak di Taman KanakKanak.
c. Variasi dalam menggunakan teknik mengajar
sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, terutama pada pendidikan anak usia
dini
d. Sekolah sebagai lembaga pendidikan setelah
keluarga, kiranya dapat menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran
anak.
e. Pemahaman terhadap karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan anak, perlu dimiliki oleh setiap pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Yuda.
2009. Tugas Dan Profesi Pendidik .Bandung : Pustaka Hidayah.
Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gardner. 2003. Emotional Intelligence. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hurlock. 2007. Perkembangan Anak, Power Books Ihdina Kumpulan Artikel
Kompas. 2001. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Jakarta : Kompas.
Kartini, Kartono 1986. Karateristik Kecerdasan Emosi, Jakarta : Gramedia Pustaka
Diana Mutiah. 2010. Psikologi Anak, Bandung Remaja Rosdakarya
Sujiono, Bambang dan Nurani Yuliani. 2005. Mencerdaskan Perilaku Anak UsiaDini. Jakarta : Gramedia.
Tridhonanto, Al. dkk, 2002. Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati,Jakarta: Alex Media Komputindo.
Uno Hamzah. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta Bumi
Aksar
[1]Tridhonanto, Al. dkk.
Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati (Jakarta:
Alex Media Komputindo,2002) h.2
[3]Tridhonanto, Al. dkk.
Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati (Jakarta:
Alex Media Komputindo,2002) h.4-5
[6]Sujiono, Bambang dan Nurani Yuliani..Mencerdaskan Perilaku Anak
UsiaDini. (Jakarta : Gramedia,2005) h 45
Titanium Sia - titanium-arts
BalasHapusThe Tithmic Spade sia titanium has a complex how to get titanium white octane of features: a smooth and titanium mesh flexible blade that passes through the diamond tip of a nickel ti89 titanium calculator plate. In our detailed review titanium jewelry piercing of this
Look At This cheap sex toys,dog dildo,vibrators,wolf dildo,vibrators,sex chair,sex toys,dildos,horse dildo Learn More Here
BalasHapus